Profil Rayon

KILAS SEJARAH
RAYON USHULUDDIN, ADAB & HUMANIORA

Rayon adalah salah satu lembaga akar Rumput dalam hirarki atau struktur PMII secara umum pada wilayah Fakultas, sedangkan pada wilayah Universitas/Institut disebut Komisariat dan tataran Provensi disebut Pengurus Koordinator Cabang (PKC) serta pada level Nasional disebut Pengurus Besar (PB PMII). Hal tersebut Sesuai dengan amanat prodak hukum Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga PMII (AD/ART) yang telah ditetapkan melalu Musyawarah Pimpinan Nasional (MUSPIMNAS).

Rayon sebagai garda terdepan dalam proses kaderisasi PMII yang berfungsi untuk merekrut Anggota baru melalui MAPABA serta sebagai ruang akualisasi diri dalam mengembangkan potensidan skill kader. Sebagaimana Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga AD/ART PMII Bab VI tentang tujuan dan Usaha PMII didirikan Pasal 4 yakni  “ Terbentuknya Pribadi Muslim Indonesia yang Bertaqwa Kepada Allah SWT. Berbudi Luhur, Berilmu, Cakap dan Bertanggung Jawab Dalam Mengamalkan Ilmunya dan Komitmen Memperjuangkan Cita-Cita Kemerdekaan Indonesia”. Maka berlandaskan tujuan tersebut Rayon sangat menentukan pada proses keberlanjutan organisasi. Karena sangat berserntuhan langsung dengan Anggota Atau kader dalam proses kaderisasi seutuhnya.

Kronologi Pra Terbentuknya Rayon

Pada tanggal 14 April Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jember, resmi alih status menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember. Dimana peralihan status tersebu di ikuti dengan bertambahnya jumlah fakultas. Pada awalnya, STAIN memiliki tiga fakultas yakni Fakultas Tarbiah, Syari’ah serta Dakwah & Ushuluddin, Adab & Humaniora, Namun setelah peralihan Status Kampus menggelar dua fakultas baru yakni FEBI sedang FUAH yang pada awalnya masih berada dalam naungan Fakultas Dakwah resmi menjadi fakultas yang berdiri sendiri. Pada dasarnya, Jurusan yang atau prodi yang berbasis Ushuluddin di kampus tersebut telah ada sejak tahun 2010 yakni dengan adanya jurusan TH (Tafsir Hadist) yang kemudian 2013 di pecah menjadi prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir serta prodi Ilmu Hadist (IH).

Anggota atau Kader PMII yang menempuh Jurusan TH, IAT maupun IH baik angkatan 2010 hingga 2014, pada saat itu empat angkatan tersebut masih berproses di Rayon Dakwah dan sempat menjadi salah satu Ketua Umum Rayon Dakwah periode kepengurusan 2012/2013 di rayon Dakwah yakni Sahabat Abd. Razaq (TH 2010) dan menjadi ketua Komisariat periode kepengurusan 2013/2014. Prestasi tersebut juga di ikuti oleh sahabat Aifi Ainur Rafiqah (TH 2010) yang pada saat ini masih menjabat sebagai ketua KOPRI Cabang Jember periode kepengurusan 2015/2016.

Wacana pemekaran Rayon jauh-jauh hari sebelumnya sudah beredar dikalangan anggota dan kader jurusan Ushuluddin sejak 2014 silam. Antusis wacana pemekaran Rayon memuncak hingga kemudian sempat mendeklarasikan membentuk Rayon persiapan yang  dibalai desa Klungkung-Jember yang bertepatan dalam acara MAPABA Rayon Dakwah ke-11yang diprakarsai oleh Sahabat Abd. Rozaq dan terpilihlah Sahabat Zainul Arifin sebagai ketua Umum PMII Rayon Persiapan  Ushuluddin, Adab & Humaniora.

Urgensi pembentukan Rayon Ushuluddin berdasarkan Asumsi bahwa Pertama, prediksi alih status STAIN menjadi IAIN akan secepatnya terjadi sehingga dirasa pelu membentuk Rayon Persiapan agar setelah kampus alih status, Rayon Persiapan Ushuluddin, Adab & Humaniora sudah secara. Kedua,  Angkatan 2010-2014 Anggota & Kader Ushuluddin yang Masih berproses di Rayon Dakwah saat itu masih belum menemukan jenis kelamin yang sesuai dengan watak Mahasiswa Ushuluddin dimana pada kebiasaannya uniknya. Ketiga, Syarat-syarat untuk mendirikan Rayon Persiapan dianggap sudah mencukupi sah berdiri secara de jure serta defacto menurut produk Hukum PMII tentang Sayarat-Syarat membentuk  Rayon.

Namun, pergolakan pembentukan Rayon Persiapan masih belum mendapat persetujuan secara utuh dari beberapa kepengurusan yang terdiri dari beberapa kader Dakwah dan Ushuludin, dimana pada saat ketua umum PMII Rayon Dakwah yakni sahabat Rurut Wahyu Trisnanto periode 2013-2014. Akhirnya inisiasi pembentukan Rayon Persiapan digagalkan dengan alasan pemekaran Fakultas di Kampus masih belum riil terjadi dsb.

Berdirinya Rayon Ushuluddin,Adab & Humanioara

Tepat pada tanggal 20 September 2015 setelah peralihan status kampus yang di ikuti oleh pemekaran Fakultas. Ketua PMII Rayon Dakwah pada periode 2014-2015 kepengurusan Sahabat Ainur Ridha merespon perkembangan kampus dengan mengadakan musyawarah internal kepengurusan Rayon Dakwah dalam rangka perlunya diadakan pemekaran Rayon khusus bbagi Kader & Anggota jurusan ushuluddin yang berproses di Rayon Dakwah. Maka terpilihlah kembali Sahabat Zainul Arifin untuk kedua kalinya Sebagai Ketua Rayon Persiapan Ushuluddin, Adab & Humaniora.

Setelah kepengurusan Rayon Persiapan telah disahkan oleh pengurus cabang yang pada saat itu di ketuai oleh sahabat Sulamet. Sesuai dengan amanat produk PMII Bahwa Rayon Persiapan dapat alih status menjadi Rayon Definitif atau secara dejure (Hukum) dan defacto (Fakta) diantaranya ialah dapat menggelar MAPABA dan rapat tahunan Anggota Rayon (RTAR).

Maka untuk pertama kalinya PMII Rayon Ushuluddin menggelar MAPABA pada 10 oktober tahun 2015 Serta kemudian disusul RTAR sampai terpilihnya ketua PMII Rayon Ushuluddin, Adab & Humaniora yakni Sahabat  Zaed Khan yang sah secara produk hukum PMII dengan periode kepengurusan 2016-2017 untuk menggantikan Sahabat Zainul Arifin yang berjuang pada era sebelumnya.

Download Struktur Pengurus klik → Struktur Pengurus
 Download Struktur Pengurus klik - Struktur Pengurus Masa jihad 2017-2018