Kamis, 06 April 2017

Sisi Lain Suci Cinta Rahwana, Pada mu Shinta


Oleh : Aku

Kelahiran dengan wujud jasad wedya dari keceroboan seorang suci resi Wisrama yang mengawini putri mahkota Sukesi dimana pada i'tikad awal Resi Wisrama di utus hendak menyampaikan cinta raja Danapati yang tak lain adalah anak kandungnya sendiri. Akan tetapi Kemudian keadaan berbanding terbalik, Resi Wisrama terpesona solek indah paras sukesi yang terangkum tata sopan santun yang penuh welas asih dan wisrama jatuh hati serta mengawini sukesi dengan meniadakan intipati ia diutus anaknya sendiri. Selang beberapa tahun Akhirnya penghianatan Wisrama berbuah dengan kelahiran anak berkepala 10 dari rahim sukesi sebagai kutukan penduduk kahyangan dan para dewa yang di beri nama rahwana. Sosok wedya keturunan manusia yang disegani dunia kelak. Demikian pun anak mereka yang ke dua, tiga berwujud wedya. Kelahiran rahwana di permukaan dunia sebagai anak resi tentunya tak berbeda jauh dibanding ayahnya yang sakti mandra guna. Hanya saja kengerian watak rahwana lebih kejam & bengis dibanding resi wisrama yang masih banyak mengamalkan kebijaksanaan. Sepak terjang rahwana melebihi wedya di seluruh muka bumi bahkan triloka mampu ditaklukannya.


Berawal dari penyemediaan di hutan belantara selama tahun-menahun Rahwana melakukan ritual nya dengan memotong satu persatu kepala dari sepuluh kepalanya setiap bulan purnama sebagai bentuk darma kepada sang hyang Whidi untuk menguasai dunia triloka (hewan, ghaib, wedya/ darat, laut & udara). Sembilan dari sepuluh kepalanya telah ia darmakan kemudian hanya satu kepala terakhir rahwana yang tersisa pun pasrah juga mau di darmakan kepad sang hyang Whidi. Karena tak sampai hati dan rahwana meraih simpati penduduk kahyangan atas tekad bulat nan kokoh, akhirnya dewa kalaludra memberikan kekuasaan kepada Rahwana berupa kesaktian tak tertandingi di seluruh jagad kecuali dewa wisnu sahaja.
Namun, semenjak mendapat anugrah dari dewa itu alangkah bejatnya rahwana dengan keistimewaan yang dimiliki ia beserta 3 saudaranya menggempur kahyangan kemudian bertarung, merampas harta kekayaan dan menculik dewi-dewi langit untuk kepuasan birahi mereka hingga kahyangan lumpuh rusak total porak poranda. Demikian pun kiprah rahwana di bumi, Macam-macam kerajaan manusia pun di babat habis sampai sepertiga dunia bertekuk lutut di depan jemari kakinya dan yang paling mengejutkan rahwana tak segan membumi hanguskan kerajaan Danapati yang tak lain adalah anak dari resi wisrama dari istri pertamanya hingga rahwana menjadi raja diraja kerajaan Alengka sebagai warisan dari mendiang ibunya sukesi yang kuat dan kokoh berkat keringatnya.


Dalam beragam hikayat Rahwana identik dengan Wedya (raksasa) yang teramat sangat kejam, kasar, bengis dan tak berbudi pekerti termasuk imaginasi diatas sebagai gambaran mutlak dari perangai rahwana. Ia selalu menjadi buah bibir dalam mitologi hindu yang berperan sebagai lakon antagonis. Namun sisi lain dari rahwana sungguh tak terduga sebagaimana huru hara tentang kebiadabannya. Misal Penculikan putri Shinta yang ia lakukan atas siasat Ricika sahabatnya untuk mengelabui Rhama dan laksamana di pengasingan teramat sangat mengerikan sampai-sampai jatayu (burung garuda) tercerabut bulu-bulu indahnya di terjang rahwana saat mengahalangi penculikan shinta. Rahwana benar-benar jatuh hati saking terpesona kepada shinta nan jelita dan cinta rahwana bukan atas nama birahi semata namun anugrah sang hyang whidi. Selama penahanan ternyata Shinta tak pernah sekalipun di sentuh oleh rahwana selama kurang lebih enam tahun lamanya di tanam argaloka. Rahwana menunggu dengan sabar hingga bertahun-tahun untuk mendapatkan cinta dari Shinta tanpa menyentuhnya sehelai rambut pun. Demikian bukti cinta rahwana pada shinta yang teramat sangat dalam dan tak terukur sebagaimana tetes air hujan tak tertimbang berat gunung. Bahkan Trijata sebagai kemenakannya dari saudara kandungnya Wibisana di perintahkan menjaga Shinta sampai ia benar-benar berkehendak menunggalkan darah bersama rahwana. Trijata di perintah untuk merawat dan menyediakan segala macam keperluan shinta yang dikasihinya. Meski pun hal itu kemudian bernasib naas diiringi kehancuran Kerajaan Alengka.


Syahdan, perlu kita telaah mengapa Rama menyerang Kerajaan Rahwana hingga memakan berjuta jiwa pasukan ? Apakah sekedar memperebutkan shinta yang seongkok daging itu ? Mengapa rama sebagai penjemaan dewa wisnu tak mampu melawan kerajaan alengka sendiri ? Bukankah wisnu adalah asal muasal dari adanya yang benyawa ? Mengapa Rahwana tak sampai hati menyentuh Putri Shinta walau sehelai rambut ? Bukan kan shinta berada di bawah kekuasaannya ?